Di televisi, media sosial, maupun platform-platform tertentu, kita sering disuguhkan pemerintah yang menekankan program swasembada pangan. Dalam era pemerintahan sekarang, program tersebut beberapa kali disinggung oleh Presiden Joko Widodo.
Tidak bisa dipungkiri memang, swasembada pangan dapat memberikan perekonomian yang baik bagi masyarakat kalangan bawah. Negara dapat memproduksi sendiri pangannya, sehingga impor menjadi berkurang.
Namun, dalam artikel, kita tidak akan membahas lebih jauh mengenai apa itu “swasembada pangan”. Kita akan melihat penulisan kosakata “swasembada”.
Secara pengucapan, kosakata “swasembada” diucapkan sebagai “suasembada”. Tidak jarang orang menuliskan kosakata tersebut seperti apa yang diucapkan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI arti dari swasembada adalah usaha untuk mencukupi kebutuhan sendiri. Dan penulisan yang benar adalah “swasembada”, bukan “suasembada”.
Hal ini sama kasusnya seperti “swasta”. Kosakata tersebut ketika diucapkan cenderung diucapkan “suasta”. Meski demikian penulisan yang digunakan “swasta”, hampir tidak ada yang menulis dengan kata “suasta”.
Jadi, dari keterangan di atas yang bersumber dari KBBI, penulisan kosakata yang benar adalah “swasembada” bukan “suasembada”. Semoga, artikel ini mencerahkan kalian yang masih terganjal dengan penulisan kosakata tersebut.
Kontributor : Risen Dhawuh Abdullah