Pola Frasa D-M dan M-D dalam Bahasa Indonesia

Bagi yang belajar bahasa ataupun linguistik pasti mengenal hukum Diterangkan-Menerangkan (D-M) dan Menerangkan-Diterangkan (M-D).

Pola tersebut berlaku dalam frasa bahasa Indonesia. Kalian mungkin masih ada yang bertanya-tanya, apa sih yang dimaksud dengan (D-M) dan (M-D)?

Sebelum dijelaskan mengenai hal tersebut, perlu dipahamkan terlebih dahulu mengenai pengertian frasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif.

Di dalam frasa sendiri terdapat unsur inti dan pewatas. Misalnya seperti gunung tinggi. Gunung dalam frasa tersebut sebagai unsur inti, sementara tinggi sebagai unsur pewatas. Supaya kalian tidak bingung mungkin bisa simak beberapa contoh di bawah ini:

  1. mobil hijau
  2. buku lama
  3. Yusuf ganteng

Frasa contoh di atas merupakan frasa diterangkan-menerangkan. Mobil, buku, dan Yusuf merupakan unsur inti yang diterangkan. Sementara itu hijau, lama, dan ganteng merupakan unsur yang menerangkan.

Sementara itu pola menerangkan-diterangkan bisa kita temukan dalam frasa adjektival dan frasa verbal. Contohnya seperti sangat cantik, sangat ganteng, dan belum tidur. Unsur inti pada contoh ketiganya adalah cantik, ganteng, dan tidur dan merupakan unsur yang diterangkan. Sementara itu sangat dan belum merupakan unsur pewatas merupakan unsur yang menerangkan.


Kontributor : Risen Dhawuh Abdullah

Artikel Terbaru

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *